Head Office : 
Jl. Kayu Putih Tengah Raya No.H54 PuloMas Jakarta Timur
Tel. +62-21 47864920 47865253
Hotline : 0815 911 8918 - 0812 936 5584

Persiapan Sebelum Haji #01



A.          Bekal Ilmu
Berdasarkan penjelasan ulama Besar  Sayyid Muhammah Husaini Thabathaba’i bahwa kitab suci Al Quran memandang pengetahuan sebagai kehidupan manusia yang sesungguhnya, dan berpandangan bahwa tanpa pengetahuan, seorang manusia tidak berbeda dari jasad mati belaka. Selanjutnya Beliau menjelaskan bahwa nilai penting dalam mencapai suatu tujuan dan usaha-usaha untuk mencapainya adalah sebanding dengan tujuan itu sendiri.Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa kewajiban kita melaksanakan ibadah haji dan mendapatkan haji mabrur sebanding dengan upaya-upaya untuk membekali diri untuk mendapatkan haji mabrur tersebut.
Untuk itu, langkah pertama yang harus dilakukan para calon Haji  sejak dini adalah mengukur diri tentang sejauhmana memiliki bekal ilmu untuk melaksanakan ibadah haji atau bekal agar mendapatkan haji mabrur. Kalau jawabannya adalah  ilmu yang dimiliki masih sangat minim dan terbatas. Maka mulai saat ini dan detik ini kuatkan niat anda untuk belajar. Sisihkan uang untuk membeli buku-buku keislaman.  Sisihkan waktu untuk mendatangi majelis-majelis ilmu. Dan Buang rasa segan untuk datang dan bertanya kepada para ustaz dan ulama.

Ilmu-ilmu yang sangat penting dimiliki para Calon haji diantaranya adalah pengetahuan agama, pengetahuan manasik haji, Sejarah Nabi, sejarah kota Makkah  yang sudah dimiliki, pengenalan kultur dan budaya Arab, pengetahuan tentang kondisi iklim dan cuaca Arab Saudi dan situasi kondisi pada saat pelaksanaan haji,  pengetahuan tentang tuntunan Shalat Sunat, bacaan zikir Harian dan Kemampuan membaca al-Quran.
Bekal ilmu tersebut menjadi sagat  penting karena menyangkut beberapa hal sebagai berikut:
1.                  Berkaitan amaliyah yang dilaksanakan secara rutin ketika di Mekkah dan Madinah
2.                  Agar kita  dapat melaksanakan ibadah haji dengan mudah, benar dan dalam rangka mendapatkan haji mabrur.
3.                  Agar tidak melakukan kesalahan-kesalahan baik kecil maupun besar yang dapat merusak atau  membatalkan ibadah haji yang dilaksanakan
4.                  Agar waktu kita betul-betul dapat dimanfaatkan secara optimal. 
5.                  Ibadah Haji adalah ibadah yang sangat syarat dengan simbol dan napak tilas, jadi harus betul-betul berdasarkan ilmu. Pelaksanaan ibadah haji tanpa didasari ilmu akan sangat mudah  terjatuh dalam bid’ah atau bahkan syirik.
1.       Pengetahuan Agama
Pengetahuan agama yang dimaksud di sini adalah tidak hanya terbatas kepada halal, haram, wajib, sunnah makruh dan mubah tetapi segala sesuatu yang dapat mengantarkan kita untuk memahami kebesaran Allah SWT dan  yang dapat menggugah dan memotifasi kita untuk beribadah dan memiliki akhlak mulia.
Tentang perintah belajar dan memperdalam ilmu, Rasulullah saw dan para ulama telah meninggalkan banyak sekali perintah tentang hal tersebut. Rasulullah saw bersabda: ” Mencari ilmu pengetahuan adalah wajib bagi setiap muslim.” (HR Abu Nu’man)
Memperdalam pengetahuan Agama merupakan hak spritual setiap muslim dan merupakan dosa besar bagi yang mengabaikannya. Bahkan betapa pentingnya belajar, satu-satunya perintah agama yang tidak mensyaratkan kedewasaan dalam pelaksanaannya. Namun mencari pegetahuan adalah wajib bagi kita sejak dilahirkan sampai mati dan dalam semua tahap kehidupan kita. Menurut prinsip Islam, seorang muslim harus terus belajar sepanjang hayatnya dan menambah pengetahuannya setiap hari.  Sabda Rasululullahsaw: ”Carilah ilmu pengetahuan dari buaian sampai ke liang lahat.”
Beberapa langka yang dapat dilakukan dalam rangka meningkatkan pengetahuan agama yaitu:
1.                  Mendatangi majelis-majelis ilmu, baik yang diadakan di kantor di masjid-masjid maupun yang diadakan di lingkungan dekat rumah.
2.                  Membeli dan membaca referensi-referensi  Islam (baik melalui  buku, mengikuti seminar, makalah-makalah, tabloid dan majalah Islam) 
3.                  Menonton  acara-acara dakwah di televisi atau vcd-vcd dakwah Islam lainnya
4.                  Membuka situs-situs Islam
5.                  Banyak bertanya dan bergaul dengan para ustad dan ulama
2.       Manasik Haji
Berdasarkan sabda Rasulullah yang artinya: Ambillah dariku tentang tatacara kamu menunaikan ibadah haji (HR. Muslim)
Dari sabda Rasulullah tersebut menunjukkan bahwa pelaksanakan ibadah haji harus betul-betul menguasai tehnis atau mempunyai ilmu tentang pelaksanaan ibadah haji sebagaimana yang telah diajarkan Rasulullah, dan juga sangat jelas di sini bahwa apabila melaksanakan ibadah haji tanpa di dasari ilmu atau melaksanakan ibadah haji yang tidak sesuai ajaran Rasulullah tsb akan mengurangi nilai ibadah yang kita laksanakan atau bahkan ibadah haji kita ditolak atau tidak sah.
Yang dimaksud pengetahuan tentang manasik di sini tidak hanya sebatas tata pelaksanaan zahiriah tapi yang sangat penting juga adalah makna-makna hakiki yang dikandung dari setiap manasik haji yang dilaksanakan.
Bahkan ulama sepakat bahwa yang namanya haji mabrur itu adalah pengejewantahan dalam kehidupan sehari-hari terhadap nilai-nilai hakiki yang dikandung dari setiap gerakan haji yang dilaksanakan.
Beberapa langkah taktis dalam rangka pendalaman pengetahuan tentang manasik haji yaitu sebagai-berikut:
1.           Kuatkan komitmen untuk menghadiri setiap pertemuan Manasik yang dilaksanakan Depag atau melalui KBIH
2.           Mengikuti dengan sebaik-baiknya praktek manasik haji  di ’miniatur Haji’ yang biasanya dilaksanakan di Asrama Haji.
3.           Banyak konsultasi dan bertanya kepada ustadz, ulama dan teman-teman yang sudah pernah melaksanakan ibadah haji
4.           Banyak membaca tentang referensi Haji.
Buku-buku  haji Yg sebaiknya dibaca sebelum Haji
No
Judul Buku
Penulis
Penerbit
1
Menjadi Manusia Haji
Dr. Ali Sariati
Mizan
2
Haji Bersama M. Quraisy Shihab
Dr. M. Quraisy Shihab
Mizan
3
Antar aku ke Tanah Suci
Dr. H. Miftah Farid
Gema Insani
4
Perjalanan Religius
Umrah & Haji
Dr. Nurcholish Madjjid
Paramadina
5
Buku Pintar haji
Lukman Hakim Gayo

3.       Sirah Nabawiyyah (Nabi Ibrahim as, Nabi Ismail & Nabi Muhammad saw)
Pelaksanaan Ibadah haji sangat erat kaitannya dengan peristiwa perjalanan kerasulan Nabi Ibrahim dan keluarganya (Siti Hajar, isterinya dan Nabi Ismail sebagai putranya) dan hikmah-hikmah besar yang terkandung dalam setiap pertistiwa tersebut, disamping itu ada sosok penutup nabi dan Rasul dan juga merupakan keturunan Nabi Ibrahim yang merupakan penerus dan penyempurna Risalah nabi dan rasul sebelumnya yaitu, Nabi besar Muhammad SAW.
Dan tentu untuk mendapatkan hikmah  dan merasakan kedalaman  ibadah haji tersebut adalah salah satu syaratnya adalah menguasai betul tentang sejarah Nabi Ibrahim, Siti Hajar, Nabi Ismail dan Nabi Muhammad SAW. Dan dapat dipastikan tanpa penguasaan sejarah tsb, gerakan-gerakan haji akan menjadi gerakan-gerakan fisik kosong semata tanpa getaran bathin yang dalam dan cucuran air mata.
Untuk dapat menguasai sirah Nabawiyyah tersebut, dengan mudah kita mendapatkannya buku-buku tersebut  di di toko-toko buku.
4.       Sejarah Kota Mekkah & Madinah
Hal lain untuk menunjang pelaksanaan ibadah haji adalah adanya pengetahuan tentang sejarah Kota Mekkah dan Madianah. Kota tersebut sebagaimana kita ketahui bersama adalah merupakan kota suci ummat Islam. Kota Mekkah merupakan pusat dari pelaksanaan ibadah haji, sementara Madinah walaupun tidak termasuk rangkaian ibadah haji, tetapi di kota tersebutlah jasad Rasulullah di semayamkan. Di samping itu banyak sekali peninggalan-peninggalan sejarah umat Islam di kedua kota tersebut:
Pengenalan kedua Kota tersebut secara garis besar meliputi:
1.                  Kondisi tatkala nabi Ibrahim diperintahkan Allah untuk memindahkan keluarganya dari Kan’an ke  Mekkah
2.                  Berkembangnya kota tersebut setelah adanya air zam-zam
3.                  Kondisi sebelum kelahiran nabi Muhammad saw.
4.                  Dan tempat-tempat bersejarah selama nabi Muhammad berada di Makkah sampai hijrah ke Madinah
5.                  Masjid-masjid bersejarah yang ada di sana dan perkembangan pembangunan Ka’bah dan Masjidil Haram.
6.                  Kondisi Kota Madinah sebelum Nabi Muhammad Hijrah
7.                  Kondisi Kota Madinah setelah Nabi Muhammad Hijrah
8.                  Tempat-tempat bersejarah yang ada di Kota Madinah
9.                  Masjid-Masjid Bersejarah lainnya dan pembangunan Masjid Nabawi
5.       Pengenalan Kultur Orang Arab dan kondisi Iklim di Arab Saudi
Pegenalan kultur Orang Arab dan Kondisi Iklim di Arab Saudi, ini menjadi sangat penting karena menyangkut hal-hal larangan dalam ibadah haji, seperti marah dan berbantah-bantahan. Secara garis besar karakter orang Arab adalah sebagai berikut;
1.           Karakter yang kaku dan sedikit basa basi.
2.           Sangat kuat memegang prinsip dan ngotot, tetapi kalau kita berhasil mengambil simpatinya, maka dia akan memberikan apresiasi yang luar biasa.
3.           Dari segi emosi mereka meledak-ledak tatapi tidak dendam dan mudah memaafkan.
Kepada seluruh jamaah haji harus pintar-pintar membawa diri dan agar tidak gampang merespon terhadap reaksi negative orang arab dan suaranya yang keras. Bisa jadi suara yang keras dan acuh bukan berarti marah atau benci dengan kita, tetapi memang itulah karakter dasarnya.
 Disamping itu adanya perbedaan sangsi hukum yang sangat besar  dengan  Indonesia. Di Arab Saudi hukum yang berlaku adalah hukum Islam.  bagi yang mencuri dan sudah mencapai qadarnya akan dipotong tangan, bagi yang membunuh akan dihukum qishash. Dan juga akan diberikan sanksi yang lebih berat terhadap yang memulai pemukulan. Untuk itu, seandainya pertengkaran tidak bisa dihindari, harus diingat jangan sampai kita yang memulai pemukulan.
Adapun mengenai Iklim di Arab Saudi sungguh sangat berbeda dengan di Inonesia. Perbedaan Iklim dan cuaca dapat di lihat di tabel di bawah ini:
PERBEDAAN IKLIM & CUACA ANTARA INDONESIA DAN ARAB SAUDI
NO
CUACA & IKLIM
DI INDONESIA
DI ARAB SAUDI
1
Suhu Udara
Berkisar 18 s/d 33 C
-    Panas  bisa di atas > 50 C
-    Dingin bisa di bawah <5 C
2
Kelembaban
Sangat Lembab
Kering (Cairan tubuh mudah menguap)
3
Kondisi Alam
Angin sepoi-sepoi
Angin Kencang


Banyak pohon
Gunung Batu & Padang Pasir


Curah Hujan Tinggi
Curah Hujan Rendah
Dengan kondisi iklim yang sangat berbeda tersebut, maka seharusnyalah kita mempersiapkan fisik dengan sebaik-baiknya dan sejak dini.
6.       Tuntunan Shalat Sunat dan bacaan zikir Harian
Bagi jamaah haji hendaknya juga sejak dini mulai mempelajari tuntunan salat sunat  dan seharusnyalah sudah mulai membiasakan diri melaksanakannya. Karena, jangan sampai waktu selama  ibadah haji tidak diisi dengan hal-hal yang bersifat ibadah, termasuk di dalamnya dengan memperbanyak melaksanakan salat sunat dan zikir kepada Allah.
Ketika hajilah kita mendapatkan kesempatan yang luar biasa untuk mendulang pahala dan mempebaiki diri. Sungguh kasihan dan sayanglah, kalau kita sudah mengeluarkan biaya yang besar dan bepergian dengan jarak yang demikian jauh, tapi hanya dimanfaatkan kepada hal-hal yang kurang manfaat, seperti banyak tidur, mengobral, memotret dan berbelanja. Apatah lagi kalau sudah berada di dalam masjid Haram.
Bukankah Mekkah tanah haram, negeri yang paling dicintai Allah dan juga Rasul-Nya, kiblatnya kaum muslimin. Di sana ada masjid Haram yang di dalamnya ada Ka’bah tempat ibadah kepada Allah yang pertama di muka bumi.
Shalat di dalamnya sama dengan 100.000,- (seratus ribu) shalat di tempat lain. Sebagaimana diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah. Rasulullah bersabda: ”Satu salat di masjidku ini lebih utama dari 1.000,- shalat di tempat lain, kecuali di Masjidil Haram, dan shalat di Masjidil Haram sekali lebih baik dari 100.000,- shalat di tempat lain”.
7.       Kemampuan Baca Al Quran
Sebagaimana halnya kesempatan memperbanyak shalat sunat dan zikir sangat banyak, maka kesempatan membaca aAl-Qur’an juga demikian. Alangkah baiknya setiap ada kesempatan selalu membaca Al-Quran, bahkan sangat baik kalau kita targetkan. Misalnya selama ibadah haji, menargetkan minimal menamatkan Al-Quran 1 (satu) kali.
Untuk itu sejak dini, evaluasilah kemampuan membaca Al-Quran, baik dari segi makharijul huruf, tajwid dan kelancaran membacanya. Kalau memang masih lemah dari aspek-aspek tersebut, maka jangan segan-segan belajar dan agar lebih intensif dapat juga mengundang guru ngaji datang ke rumah (privat).
YouRead Persiapan Sebelum Haji #01 CopyURL http://umrohsatu.blogspot.com/2013/03/persiapan-sebelum-haji-01.html
Semoga ArtikelPersiapan Sebelum Haji #01 ini bisa bermanfaat.
Artikel Persiapan Sebelum Haji #01 Copyright © 2013 MaknahTour